Tahukah Ibu bahwa sejak lahir, bayi sudah mulai memahami bahasa? Penelitian menunjukkan bahwa bahkan sebelum bayi bisa berbicara, mereka sudah belajar merespon suara dan intonasi yang Ibu gunakan. Inilah awal perjalanan mereka dalam memahami lingkungan sekitar melalui bahasa bayi. Artikel ini akan membahas mengenai bahasa bayi, untuk memberi wawasan tentang bagaimana Ibu dapat mendukung proses ini.
Perkembangan Bahasa pada Bayi
Sejak lahir, bayi mulai membangun dasar komunikasi yang kita sebut sebagai bahasa bayi. Ini bukan sekadar suara acak, melainkan tahap penting dalam perkembangan bahasa yang akan menjadi fondasi bagi kemampuan berbicaranya kelak.
Sebagai seorang ibu, tentu Ibu sangat menantikan momen ketika bayi Ibu mengucapkan kata pertamanya. Namun, sebelum momen berharga itu tiba, si kecil akan melewati berbagai tahap perkembangan bahasa, mulai dari cooing (suara lembut), tertawa, hingga babbling (suara berulang).
Semua tahap ini sangat penting dan melibatkan tidak hanya kemampuan berbicara, tetapi juga mendengarkan dan memahami.
Tahap Perkembangan Bahasa Bayi
Berikut adalah beberapa tahap perkembangan bahasa bayi yang penting untuk diketahui oleh setiap ibu. Setiap tahap menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam kemampuan komunikasi si kecil dan merupakan bagian dari perjalanan mereka untuk belajar berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.
1. Cooing (Mengoceh Lembut)
Pada usia sekitar 6 hingga 8 minggu, bayi akan mulai menghasilkan suara selain menangis, yang disebut cooing. Suara ini biasanya lembut dan terdengar seperti gumaman halus yang penuh kebahagiaan.
2. Tertawa
Salah satu bentuk komunikasi pertama yang dilakukan bayi adalah tertawa. Biasanya, bayi akan mulai tertawa di sekitar usia 16 minggu, merespon hal-hal lucu yang mereka lihat atau dengar. Sebuah tawa kecil mungkin muncul saat Ibu menggelitik mereka atau saat mainan kesukaan mereka muncul.
3. Babbling dan Jargon Bayi
Di usia 6 hingga 9 bulan, bayi akan mulai babbling, atau mengulang suku kata tanpa makna, seperti “ba-ba-ba” atau “da-da-da.” Ini adalah tahap penting karena bayi mulai belajar bagaimana membentuk kata meskipun belum bisa menghubungkannya dengan arti yang tepat.
4. Memahami Kata ‘Tidak’
Sekitar usia 6 hingga 11 bulan, bayi akan mulai memahami kata sederhana seperti “tidak.” Meskipun kadang-kadang mereka mungkin akan tetap melakukannya lagi, pemahaman ini adalah langkah pertama dalam memahami perintah sederhana.
5. Kata Pertama
Menjelang akhir tahun pertama, di usia sekitar 10 hingga 15 bulan, bayi biasanya akan mulai mengucapkan kata pertamanya. Ini bisa berupa “mama,” “dada,” atau kata sederhana lain yang sering mereka dengar.
6. Mengikuti Instruksi Sederhana
Pada usia satu tahun, bayi biasanya sudah mampu mengikuti instruksi sederhana yang jelas, seperti “ambil bola” atau “dadah.” Ini menunjukkan bahwa mereka mulai memahami lebih dari sekadar kata, tetapi juga maknanya..
Tanda-Tanda yang Perlu Diperhatikan
Sebagai ibu, tentu saja ada kekhawatiran yang muncul terkait perkembangan bahasa bayi. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
- Tidak Merespon Suara Keras: Jika bayi tidak merespon suara keras pada usia 5 bulan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
- Tidak Membuat Suara: Pada usia 5 bulan, bayi seharusnya mulai membuat berbagai suara bahagia dan sedih.
- Tidak Mencari Sumber Suara: Pada usia 6 bulan, bayi seharusnya mulai menoleh ke arah suara yang ia dengar.
- Tidak Mengenali Nama: Pada usia 10 bulan, bayi seharusnya mulai merespon ketika dipanggil namanya.
Jika ada kekhawatiran mengenai perkembangan bahasa bayi, selalu konsultasikan dengan dokter anak Ibu. Selama bayi terus menunjukkan perkembangan, meski perlahan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Cara Membantu Perkembangan Bahasa Bayi
Untuk membantu perkembangan bahasa bayi, ada beberapa hal yang bisa Ibu lakukan sehari-hari:
- Sering Berbicara: Meskipun bayi belum bisa merespon, berbicara padanya secara rutin membantu bayi memahami ritme dan pola bahasa. Ceritakan apa yang Ibu lakukan, atau sekadar bicara tentang apa yang terjadi di sekitarnya.
- Bacakan Buku: Membaca buku sejak dini membantu bayi mengenali pola bahasa. Pilih buku dengan gambar-gambar cerah dan sederhana.
- Bernyanyi: Nyanyikan lagu-lagu sederhana dan interaktif yang mengajak bayi untuk bertepuk tangan atau mengikuti gerakan tertentu.
- Memberi Respon Cepat: Ketika bayi mulai mengoceh, responlah dengan senyum, tawa, atau kata-kata yang mendukung. Ini akan memberi bayi motivasi untuk terus mencoba berbicara.
Penutup
Kemampuan mendengar dan berbicara pada bayi adalah tahapan penting dalam perkembangan mereka, melibatkan pemahaman bahasa, interaksi, dan ekspresi perasaan. Bayi mulai merespons intonasi suara, tertawa pada nada gembira, atau menangis saat mendengar suara keras. Penting diingat bahwa setiap bayi berkembang dengan kecepatan berbeda, jadi tidak perlu khawatir jika si kecil membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencapai tahap tertentu.
Untuk mendukung perkembangan ini, orang tua dapat berbicara dan bernyanyi secara rutin kepada si kecil. Selain itu, kualitas tidur juga berperan penting dalam perkembangan bayi. Penggunaan Bantal Bayi Anti Peyang Baby CloudFoam dapat membantu menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan aman, mendukung postur kepala yang benar, dan mengurangi risiko SIDS. Dengan kombinasi stimulasi bahasa yang tepat dan tidur berkualitas, orang tua dapat mendukung perkembangan optimal si kecil secara menyeluruh.
Jangan biarkan kepala bayi tetap peyang terlalu lama, berikan yang terbaik untuk si kecil dengan Baby CloudFoam ! Dapatkan Ekstra Bonus Promo Bundling untuk Pembelian Hari Ini Terbatas. Bunda juga bisa berkunjung ke halaman Go Shopping atau chat order via WhatsApp Official dengan Customer Service terbaik kami dengan klik di sini.