Kehadiran sang buah hati merupakan suatu momen bahagia setiap pasangan. Akan tetapi ada hal penting yang harus Anda ketahui seputar penyebab dan cara mengatasi baby blues setelah melahirkan.
Baby blues syndrom merupakan salah satu hal yang menjadi kecemasan seseorang setelah melahirkan.
Pada umumnya, seseorang yang mengalami baby blues syndrom justru akan merasa sedih, cemas, dan depresi usai melahirkan.
Lalu sebenarnya apa itu baby blues syndrom ? Seperti apa gejala baby blues? dan Bagaimana cara mengatasi baby blues?
Tenang bund, berikut ini pembahasan seputar baby blues yang harus bunda ketahui dari sekarang.
Apa itu baby blues syndrom ?
Sebenarnya apa sih yang disebut dengan baby blues syndrom?
Baby blues syndrome atau sindrom baby blues merupakan suatu perubahan suasana hati setelah kelahiran. Pada umumnya bisa membuat ibu merasa terharu, cemas, hingga mudah tersinggung.
Selain itu hal yang dirasakan jika mengalami baby blues akan membuat Anda tidak sabaran, mudah marah, khawatir dengan masalah ibu menyusui, hingga khawatir dengan kesehatan bayi.
Menurut Pregnancy Birth and Baby, biasanya baby blues syndrom akan terjadi kurang lebih 2-3 hari di masa nifas bahkan ada juga yang sampai 3-10 hari setelah melahirkan.
Lebih tepatnya, Baby blues syndrome adalah kondisi yang berbeda dengan depresi pasca melahirkan (postpartum depression).
Memang kelihatannya mirip, namun postpartum depression bisa dibilang sebuah kondiisi yang lebih parah daripada baby blues syndrom.
Baca juga : 11 Kesalahan wanita saat hamil yang harus dihindari
Penyebab baby blues syndrom
Secara umum penyebab baby blues belum diketahui secara pasti. Akan tetapi sindrom ini diperkirakan ada hubungannya dengan perubahan hormon yang terjadi pada awal-awal kelahiran.
Akan ada banyak sekali perubahan setelah melahirkan, seperti pola makan, perubahan fisik setelah melahirkan hingga perubahan emosi yang ikut terpengaruh.
Hal ini disebabkan karena adanya tekanan sebuah tanggung jawab terhadap bayi yang baru lahir.
Tapi tenang, itu tandanya tubuh Anda sedang mengalami penyesuaian setelah melahirkan normal maupun operasi caesar.
Jadi pada intinya penyebab baby blues setelah melahirkan bisa dikatakan karena adanya sebuah tekanan tanggung jawab terhadap bayi dan membuat kita hingga depresi atau cemas.
Kemudian kondisi ini juga bisa dipicu dari perubahan fisik ibu hamil dan rutinitas sehari-hari, seperti kelelahan dan kurang tidur.
Gejala baby blues syndrom
Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, baby blues syndrom merupakan sebuah kondisi yang terjadi setelah melahirkan berupak kecemasan, rasa tidak bahagia, dan kelelahan selama beberapa hari setelah melahirkan.
Pada umumnya terjadi ketika Anda setelah melahirkan anak pertama dan hal ini sudah sangat umum terjadi.
Sebenarnya gejala baby blues biasanya lebih ringan ketimbang depresi postpartum (postpartum depression).
Nah, berikut ini bebedapa gejala baby blues syndrom yang biasanya terjadi, diantaranya:
- Sulit untuk berkonsentrasi
- Perasaan menjadi tidak sabaran, gelisah hingga menjadi mudah marah
- Terjadi perubahan pola makan atau nafsu makan menurun
- Akan mengalami perubahan suasana hati yang cepat
- Ibu merasa cemas dan kewalahan mengurus bayi
- Lebih sering sedih dan banyak menangis
- Susah tidur atau insomia
Beberapa gejala diatas akan muncul pada saat masa perawatan setelah melahirkan normal, misalnya saat Anda melakukan perawatan luka perineum.
Baca juga : Daftar buah yang bagus untuk ibu hamil dan perkembangan janin
Cara mengatasi baby blues syndrom
Sebenarnya baby blues syndrom ini bisa hilang dengan sendirinya. Akan tetapi jika tidak diatasi dengan tepat bisa merusak mental sang ibu. Dan juga akan berakibat dalam pola asuh terhadap anak.
Maka dari itu harus ketika ada yang mengalami baby blues syndrom harus dengan penanganan yang tepat.
Nah, berikut ini beberaoa cara mengatasi baby syndrom pada ibu setelah melahirkan yang bisa Anda terapkan, diantaranya sebagai berikut:
Istirahat dengan cukup
Memang benar ketika sudah mempunyai anak, akan banyak sekali perubahan yang terjadi dalam hidup kita. Ditambah lagi kehadiran si kecil akan membuat aktivitas kita menjadi lebih padat untuk mengurusinya.
Dengan semakin padatnya aktivitas Anda, jangan sampai terlalu lelah dan waktu istirahat menjadi berkurang. Pastikan waktu tidur Anda cukup.
Ketika si kecil tidur, manfaatkan waktu tersebut untuk tidur bersama si kecil disampingnya. Dengan begitu Anda sudah beristirahat sekaligus menjaga si kecil.
Jangan bebani diri sendiri
Hal ini hampir sering dilakukan oleh setiap wanita yang memiliki seorang anak. Biasanya akan mengerjakan semuanya sendirian. Apalagi jika tinggal di rumah mertua, pasti akan merasa sungkan untuk minta bantuan.
Dengan melakukan seperti itu akan membuah Anda kewalahan dan cepat lelah. Kerjakanlah apa yang Anda sanggup kerjakan saja dan jangan memaksakan.
Jika Anda sudah mulai capek dan kewalahan, jangan merasa sungkan untuk meminta bantuan kepada orang-orang di sekitar yang Anda percaya.
Berbagi cerita dengan yang lain
Adakalanya kita membutuhkan seseorang yang bisa mendengarkan masalah kita. Dengan bercerita, setidaknya kita akan merasa lega dan hati sedikit lebih plong.
Maka dari itu penting sekali untuk bersosialisasi dengan orang sekitar kita dan saling bertukar cerita mengenai perasaan yang Anda alami.
Akan tetapi jika dirasa terlalu berat untuk diceritakan sebaiknya menceritakan semua masalahnya dengan pasangan Anda. Lagi pula sosok suami adalah orang yang paling dekat dan mengerti dengan keadaan Anda.
Selain bercerita dengan orang terdekat, adakalanya Anda membutuhkan waktu untuk sendiri atau me time untuk menenangkan diri. Dan banyak juga yang melakukan hal ini untuk mengatasi baby blues syndrom.
Baca juga : Masalah pada bayi usia 0-6 bulan yang harus diwaspadai
Rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan berkualitas
Seperti yang kita ketahui bahwa setiap orang sangat dianjurkan untuk berolahraga untuk menjaga kesehatan dan imun dalam tubuh. Selain itu setelah berolahraga pikiran kita akan kembali fresh.
Kemudian jika ciri ciri baby blues syndrom ada pada diri Anda, sebaiknya sering-seringlah berolahraga.
Olahraga tidak hanya dapat mengalihkan perhatian dan kekhawatiran yang Anda rasakan, tapi juga membantu meningkatkan mood dan kualitas tidur.
Apabila tidak sempat berolahraga setidaknya mengonsumsi makanan yang berkualitas.
Hindari makanan yang tinggi akan karbohidrat sederhana seperti sirup, kue kering kemasan, dan roti putih. Makanan jenis ini diduga dapat memperparah mood swing.
Selain cara mengatasi baby blues diatas, berikut ini beberapa cara lain yang mungkin juga bisa diterapkan untuk menghilangkan baby blues syndrom setelah melahirkan, diantaranya sebagai berikut:
- Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi guna pemulihan diri ibu dan pemberian ASI kepada sang buah hati.
- Jangan minum alkohol karena dapat memperparah kondisi ibu.
- Mengikuti terapi dan konseling secara individual atau kelompok.
- Setiap kali perasaan bersalah muncul, tanamkan pada diri Anda bahwa ini bukanlah kesalahan Anda.
- Konsumsi multivitamin dan omega 3 untuk tetap menjaga kesehatan ibu.
- Minta dukungan dari pasangan, keluarga, dan orang-orang sekitar untuk membantu pemulihan diri.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa baby blues syndrom sudah biasa dialami oleh ibu wanita yang baru melahirkan dan akan hilang dengan sendirinya.
Jika demikian Anda tidak perlu menjadikan sebagai sebuah tekanan yang berat. Dan yang terpenting yaitu tetap minta dukungan dengan orang yang ada di sekitarmu.
Akan tetapi jika keluhan yang Anda rasakan tidak membaik dan masih menetap lebih dari dua minggu setelah melahirkan, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan psikolog agar keluhan tidak bertambah parah.
Semoga bermanfaat