Ruam pada bayi merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi oleh seorang ibu. Apalagi jika Anda baru saja memiliki anak pertama, harus tahu cara mengatasi ruam pada bayi dan jangan panik saat si kecil mengalaminya.
Disaat kulit bayi yang masih sangat sensitif terhadap apapun dan belum sempurna sangat mungkin sekali si kecil mengalami ruam dan ini sudah menjadi hal yang biasa dihadapi setiap bayi.
Jadi Bunda tidak perlu khawatir mengenai hal ini.
Nah, agar Bunda tidak takut atau khawatir lagi jika si kecil mengalami ruam, berikut ini penjelasan mengenai apa itu ruam hingga jenis-jenis ruam dan cara mengatasinya yang harus Bunda ketahui.
Apa itu ruam?
Secara umum, Ruam merupakan sebuah bentuk adaptasi kulit bayi yang masih sensitif dengan lingkungan disekitarnya.
Jika dilihat dengan sekilas, biasanya akan muncul merah-merah pada bagian kulit tertentu seperti wajah, tangan, badan atau kaki.
Sejumlah ruam kulit bayi terjadi karena adanya kuman atau bakteri yang masuk ke kulit bayi.
Kemudian, kuman dan bakteri tersebut memicu terjadinya iritasi ataupun peradangan. Hal inilah kemudian membentuk ruam kulit pada bayi.
Penyebab ruam pada bayi
Seperti yang telah Bunda ketahui bahwa secara umum ruam pada bayi disebabkan oleh bakteri atau kuman yang masuk ke tubuh bayi.
Selain itu bisa juga disebabkan karena kurangnya perhatian Bunda terhadap lingkungan disekitar bayi.
Sebagai contohnya misa jika Bunda sampai membiarkan popok yang basah atau kotor terlalu lama, alergi terhadap bahan popok, sampai kepada infeksi ragi ataupun bakteri.
Dengan demikian penting sekali untuk selalu memperhatikan kebersihan setiap hari ya bund. Supaya si kecil merasa sehat terus dan nyaman setiap hari.
Baca juga : Inilah 7 penyebab keringat dingn pada bayi dan cara mengatasinya
Jenis-jenis ruam pada kulit bayi
Secara umum ruam adalah munculnya bercak merah pada beberapa bagian kulit bayi.
Sebenarnya ada beberapa jenis ruam yang bisa saja dialami si kecil pada bagian tertentu. Ruam ini biasanya sangat bisa diobati.
Meskipun bayi mungkin tidak merasa nyaman karena mengalami ruam, tetapi orangtua tidak perlu khawatir. Kondisi ruam kulit jarang merupakan keadaan yang darurat.
Nah berikut ini beberapa jenis jenis ruam yang pada umumnya dialami oleh kebanyakan bayi.
Ruam popok
Ruam popok merupakan salah satu jenis ruam yang paling sering dialami si kecil yang diakibatkan karena keteledoran seorang ibu dalam mengganti popok yang digunakan bayi.
Perlu Bunda ketahui bahwa jika Anda terlalu lama tidak mengganti popok si kecil, besar kemungkinan anak Anda akan mengalami ruam popok pada bagian sekitar kemaluan.
Beberapa cara yang bisa Anda lalukan untuk mencegah ruap popok pada bayi, diantaranya sebagai berikut:
- Lebih sering mengganti popok dalam jangka waktu tertentu
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti popok
- Menggunakan krim popok, biasanya mengandung seng oksida, yang tidak boleh dihapus dari kulit dengan setiap perubahan popok atau dapat menyebabkan lebih banyak iritasi.
- Menyeka dengan kain lembut, basah, bukan tisu yang sudah dikemas dengan kandungan alkohol dan bahan kimia.
Baca juga : Cara mengatasi baby blues setelah melahirkan
Biang keringat
Biang keringat pada kulit bayi akan muncul ketika keringat terjabang di bawah kulit.
Selain itubiang keringat juga bisa terjadi karena suhu yang panas diruangan bayi tersebut. Sehingga bayi akan mengeluarkan keringat yang banyak.
Pakaian ketat, kain bedong, dan selimut juga bisa menyebabkan ruam panas. Dalam kebanyakan kasus, ruam akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Penyebab biang keringat pada bayi diantaranya:
- Tubuh bayi kurang efektif dalam mengatur suhu.
- Si kecil memiliki banyak lipatan kulit yang dapat membuat panas dan keringat
- Bayi memiliki sedikit kendali atas lingkungannya dan tidak bisa melepas pakaian tambahan atau menjauh dari sumber panas.
Nah, berikut ini beberapa cara mengatasi biang keringat pada bayi.
- Selalu menjaga kulit bayi agar tetap dingin dan kering
- Memindahkan bayi ke tempat yang sejuk pada tanda pertama biang keringat.
- Jaga agar bayi terhidrasi dengan baik.
- Biarkan bayi telanjang untuk menjaga kulit tetap dingin.
- Bilas minyak dan keringat dengan air dingin, lalu tepuk-tepuk daerah itu dengan lembut.
- Gunakan AC atau kipas angin untuk membantu menjaga kulit agar tetap sejuk.
Biduran
Biduran merupakan sebuah kondisi ruam yang menonjol seperti bentol berwarna merah pucat dan muncul secara tiba-tiba. Rasanya pun sangat gatal.
Tak hanya orang dewasa saja, anak kecil pun juga bisa mengalami biduran loh bund dan bisa muncul dimana saja seperti tangan, kaki, badan hingga wajah.
Ada beberapa penyebab biduran, pada umumnya bisa disebabkan karena infeksi virus, infeksi bakteri, alergi makanan bayi, faktor lingkungan, gigitan serangga atau sengatan lebah, maupun kondisi autoimun yang melemah.
Yang harus Bunda perhatikan jika bayi terkena biduran yaitu jangan memandikannya dengan air hangat.
Sebaiknya gunakanlah air yang dingin tetapi jangan terlalu dingin. Hal ini karena air dingin bisa meredakan rasa gatal dan iritasi pada kulit. Anda juga dapat memberi lotion atau krim yang mengandung calamine pada area biduran.
Jerawat bayi
Jangan samakan jerawat bayi dengan jerawat yang dialami saat remaja ya bund.
Biasanya jerawat pada bayi ini hanya akan terjadi pada beberapa bulan awal setelah lahir saja.
Dalam sebuah penelitian menunjukan bahwa jerawat pada bayi kebanyakan disebabkan oleh jamur, bukan kelenjar minyak atau sebub yang tersumbat.
Beberapa cara mengatasi jerawat pada bayi yang bisa bunda lalukan diantaranya bisa dengan menjauhi produk bayi yang mengandung parfum dan jenis krim, penggunaan kain yang berbahan keras dan yang terpenting yaitu jangan sampai Bunda mencetus benjolan jerawat pada kulit bayi tersebut.
Baca juga : 8 Perlengkapan bayi batu lahir yang harus Anda miliki
Cara mengatasi ruam pada kulit bayi
Sebenarnya ruam pada bayi ini tidak terlalu berbahaya untuk si kecil dan bisa hilang dengan sendirinya. Namun harus tetap dengan perawatan supaya si kecil cepat sembuh dari penyakit ruam ini.
Selain itu meskipun tridak terlalu berbahaya, akan tetapi Bunda harus berusaha untuk menyembuhkannya dengan cara selalu menjaga kebersihan atau membawa si kecil ke dokter terdekat.
Perlu bunda ketahui juga bahwa masalah ruam pada bayi ini bisa saja menjadi hal yang sangat serius jika Anda menyepelekan hal ini atau bahkan membiarkannya saja.
Jika ruam yang dialami si kecil semakin hari malah menjadi semakin parah, maka segera hubungi dokter.
Terutama jika si kecil sampai mengalami demam atau mengalami pergerakan yang lambat. Jika bunda melihat ada benjolan kuning, berisi cairan (pustula) dan daerah kerak berwarna madu. Ini mungkin infeksi bakteri yang membutuhkan antibiotik.
Sedangkan gejala infeksi ragi, biasanya menunjukkan tanda-tanda ruam merah bengkak dengan sisik dan lesi putih, jerawat merah kecil di luar area popok, serta kemerahan di lipatan kulit bayi. Terkadang perubahan sederhana justru membawa kesembuhan pada ruam kulit bayi.
Untuk mengantisipasi terjadinya beberapa dampak ruam pada bagi tersebut, berikut ini beberapa cara menghilangkan ruam pada bayi yang harus Bunda ketahui.
-
Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah penggantian popok.
-
Periksa popok bayi sesering mungkin, dan gantilah segera setelah basah atau kotor.
- Gunakan pembersih ringan untuk membersihkan area yang mengalami ruam.
- Tepuk-tepuk area tersebut dengan lembut dan kering, alih-alih digosok.
- Selalu menjaga kebersihan area atau ruangan sekirat bayi.
-
Jika menggunakan tisu. Cobalah untuk menghindari tisu yang memiliki wewangian atau alkohol. Atau gunakan waslap bersih dan lembut.
- Pastikan area tersebut benar-benar bersih dan kering sebelum mengenakan popok segar.
- Biarkan bayi bebas popok selama mungkin. Terbebas dari penggunaan popok untuk sementara waktu dapat meningkatkan sirkulasi udara di area yang teritasi.
- Krim, salep, dan bedak adalah produk-produk yang bertujuan untuk menenangkan kulit bayi yang sakit atau menciptakan penghalang pelindung untuk kulit yang teriritasi.
Nah, itulah tadi bund penjelasan mengenai ruam pada bayi mulai dari penyebab ruam hingga cara mengtasi ruam pada bayi yang bisa Bunda terapkan.
Semoga bermanfaat ya bund 😉