displasia pinggul bayi pengertian, penyebab dan cara mengatasinya

Displasia pinggul adalah kondisi medis yang umum terjadi pada bayi, di mana sendi panggul tidak berkembang dengan sempurna. Hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan dan dislokasi pinggul. Untuk memahami lebih lanjut tentang displasia pinggul bayi, mari kita bahas pengertian, penyebab, dan cara mengatasinya.

Pengertian Displasia Pinggul Bayi

Displasia pinggul bayi, juga dikenal sebagai Developmental Dysplasia of the Hip (DDH), adalah kondisi di mana sendi panggul bayi tidak terbentuk dengan benar. Pada bayi dengan DDH, soket panggul tidak cukup dalam untuk menahan bola tulang paha (femur), yang dapat mengakibatkan dislokasi atau pergeseran sendi panggul. DDH dapat bervariasi dari ringan, di mana pinggul sedikit tidak stabil, hingga berat, di mana sendi pinggul sepenuhnya terpisah atau terdislokasi.

Penyebab Displasia Pinggul Bayi

Beberapa faktor dapat menyebabkan displasia pinggul pada bayi, antara lain:

  1. Genetika
    • Riwayat keluarga dengan displasia pinggul meningkatkan risiko bayi lahir dengan kondisi ini. Jika salah satu atau kedua orang tua mengalami DDH, kemungkinan besar anak mereka juga bisa mengalaminya.
  2. Posisi Bayi dalam Kandungan
    • Posisi sungsang atau breech (kepala bayi menghadap ke atas) selama kehamilan meningkatkan risiko DDH. Tekanan pada sendi pinggul bayi saat dalam posisi sungsang dapat menyebabkan perkembangan yang tidak sempurna.
  3. Faktor Hormonal
    • Hormon relaksin, yang dilepaskan selama kehamilan untuk melonggarkan ligamen panggul ibu, juga dapat mempengaruhi ligamen bayi, membuat sendi panggul lebih longgar dan rentan terhadap dislokasi.
  4. Lingkungan dalam Kandungan
    • Kurangnya ruang dalam rahim, seperti pada kehamilan kembar atau pada ibu yang memiliki cairan ketuban sedikit (oligohidramnion), dapat mempengaruhi perkembangan sendi panggul bayi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *