Menyapih si kecil tentu tidak mudah, ada berbagai kesulitan yang dialami oleh ibu, terutama saat anak mulai rewel. Namun, untuk mendukung pertumbuhan si kecil, ibu bisa mulai menyapih dari usia 2 tahun. Bagi ibu yang masih bingung bagaimana menyapih anak. Di sini ada beberapa cara melakukan sapih. Simak artikel ini hingga selesai.
Apa Itu Menyapih?
Sapih atau menyapih adalah cara yang dilakukan ketika anak sudah mulai masuk ketahap belajar makan makanan padat tanpa perlu ASI lagi. Hal ini merupakan cara ibu untuk melepaskan si kecil dari ASI dan memperkenalkan makanan yang lainnya.
Untuk melakukan sapih memang tidak ada patokan usia berapa dapat melakukan sapih. Namun, dari WHO merekomendasikan waktu menyapih di usia 2 tahun karena minat pada ASI sudah berkurang dan sudah mengalami pertumbuhan gigi.
Namun, ada juga ibu yangsudah mulai menyapih ari usia anak 1 tahun. Biasanya dilakukan karena ibu memiliki suatu kondisi yang harus mempercepat sapih si kecil. Mulai dari kondisi media si ibu ataupun tuntunan pekerjaannya.
Sebelum menyapih, ibu perlu tahu tanda-tanda anak sudah bisa disapih. Meskipun tidak ada patokan yang pasti mengenai kapan anak bisa disampih, namun ibu bisa melihat beberapa tanda yang dapat dijadikan sebagai rujukan.
- Jika anak sudah tidak mau menyusu atau rewel ketika waktunya menyusu
- Anak sudah tidak lagi tertarik untuk minum ASI
- Saat menyusu anak mulai menarik atau menggigit puting ibu
- Lebih tertarik pada makanan seperti nasi atau roti dibadingkan dengan ASI
Dari 3 tanda tersebut, ibu bisa mulai untuk menyampih anak dengan pelan. Jika anak disapih secara langsung, anak akan menjadi trauma dan lebih rewel dibandingkan dengan sebelumnya sehingga anak menjadi tidak nyaman. Setiap anak memiliki masa sapih yang berbeda-beda. Ini tergantung dari kebutuhan si kecil. Namun, ibu harus tetap memperhatikan setiap tanda yang diberikan oleh anak.
Bagaimana Cara Melakukan Sapih?
Ada berbagai cara yang perlu Anda lakukan untuk menyapih. Saat Anda berencana untuk menyapih si kecil, pastikan tidak dilakukan secara langsung atau mendadak untuk menghindari terjadinya masalah pada si kecil seperti rewel yang terus-menerus. Di sini cara untuk melakukan sapih yang perlu ibu ketahui adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi durasi menyusu secara perlahan
Cara pertama yang bisa ibu lakukan ketika akan menyapih anak adalah kurangi durasi menyusui setiap harinya secara bertahap. Dengan durasi menyusu yang semakin sedikit akan membuat si kecil beradaptasi dan ibu juga tidak merasakan sakit pada payudaranya.
2. Berhenti menyusui pada siang hari
Siang hari waktunya anak tidur siang biasanya akan menyusu terlebih dahulu, maka ibu bisa mulai berhenti menyusui di siang hari. Ibu bisa mengalihkan perhatian anak dengan berbagai hal yang disukai si kecil, baik mainan maupun makanan yang ringan khusus si kecil.
3. Mulai memberikan susu formula di botol susu atau canggih
Cara selanjutnya yang bisa ibu lakukan adalah memberikan susu formula pada botol susu atau cangkir. Dengan membiasakan anak minum susu menggunakan botol dot maupun canggih akan membantu proses sapih lebih cepat.
4. Memberikan makanan khusus si Kecil
Selain memperkenalkan botol susu dan cangkir. Ibu bisa memberikan makanan yang disukai anak secara terjadwal. Ibu bisa memberikan makanan ringan agar anak mulai teralihkan dengan ASI. Namun, dalam memberikan makanan kepada anak tidak boleh dilakukan secara sembarangan, pastikan makanan tersebut adalah makanan yang sehat.
5. Mulai mengenalkan kegiatan yang disukai anak
Ibu bisa mengajak anak untuk mulai melakukan bebagai kegiatan yang bermanfaat, seperti membaca buku, berenang, maupun kegiatan positif lainnya. Ibu bisa memperkenalkan berbagai mainan yang menyenangkan untuk si kecil.
6. Memberikan pengertian kepada anak
Ketika ibu mulai menyapih anak, ibu bisa memberikan pengertian kepada anak dengan lembut dan perlahan mengenaih penyapihan yang sedang dilakukan. Meski anak masih di usia yang kecil, biasanya anak sudah mulai paham dengan apa yang disampaikan Ibu. Dalam memberikan pengertian kepada anak bisa ibu lakukan secara terus menerus.
7. Mengalihkan perhatian anak
Ibu bisa mengalihkan perhatian anak dengan berbagai hal yang disukai si kecil. Ibu bia mangajak si kecil jalan-jalan disekitar rumah atau mengajak bermain si kecil dengan brbagai mainan yang di sukai sikecil. Tentunya hal ini bisa menjadi salah satu cara untuk menyapih anak lebih efektif.
8. Membuat si kecil nyaman
Agar si kecil tetap merasa nyaman di sapih, ibu bisa memberikan sebuah pelukan maupun dekapan kepada anak. Hal ini dapat membuat si kecil merasa nyaman sama seperti sebelum disapih. Sehingga untuk proses menyapih lebih mudah.
9. Jangan memaksa anak berhenti minum ASI
Jangan memaksakan anak untuk berhenti minum ASI karena proses menyapih dengan paksaan akan membuat anak dan ibu tidak nyaman. Ibu bisa berhenti memberikan ASI kepada si Kecil secara perlahan, biarkan anak hingga tidak meminta ASI lagi. Dengan dibiasakan seperti itu, anak akan mulai melewatkan waktu menyusu.
10. Mengubah kebiasaan tidur pada anak
Cara selanjutnya, ibu bisa mengubah kebisaan tidur anak. Biasanya menidurkan anak sambil memberikan ASI, agar anak cepat tidur. Kebiasaan memberikan ASI sebelum tidur harus diubah secara perlahan. Ibu bisaenindurkan anak dengan memberikan susu formula menggunakan botol dot atau menidurkan si kecil di keranjang goyang agar membuat si kecil merasa nyaman.
11. Mengatur ritme menyusu
Untuk anak yang sudah menunjukan tanda di sapih, ibu bisa membiarkan anak mengatur ritme menyusu dengan sendirinya. Biasanya, bayi akan mulai menyusu kurang lebih sekitar 10 sampai 15 menit.
Cara untuk menyampih anak memang tidak bisa dilakukan dengan cepat. Hal ini harus dilakukan secara perlahan dan bertahap agar anak tidak mengalami trauma. Menyapih anak memang bukan hal yang mudah karena jika anak mulai rewel ibu harus bisa mencari cara baru untuk menenangkannya selain menyusui.
Maka, ibu harus bersabar dalam menyapih anak karena ibu perlu untuk melatih berhenti minum ASI secara bertahap. Cara diatas dapat ibu terapkan ketika tanda-tanda sapih sudah terlihat pada kebiasaan anak yang mulai berubah.
Jika dalam proses menyampih dengan cara diatas belum berhasil dan terus mengalami kesulitan karena anak semakin rewel. Ibu bisa melakukan konsultasi kepada dokter, agar ibu bisa mendapatkan saran yang tepat bagaimana menjalankan sapih yang baik sehingga ibu dan anak tidak merasakan efek samping menyapih yang berlebihan.
Itulah cara melakukan sapih pada si kecil yang efektif. Hal ini dapat dilakukan dengan mudah. Dengan melakukan sapih secara perlahan dan tanpa menggunakan bantuan obat maupun alat lainnya akan membuat si kecil tidak trauma. Apakah saat ini ibu sedang melakukan proses sapih kepada si kecil? pastikan saat menyapih tidak dilakukan dengan paksaan dan bantuan alat.