Bayi prematur atau bayi yang dilahirkan lebih cepat yaitu usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Hingga sekarang kelahiran prematur masih menjadi masalah kesehatan yang serius karena bayi prematur berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan.
Mulai dari masa pertumbuhannya yang lambat, kecerdasan intelektual (IQ) lambat, kesulitan untuk fokus dalam suatu hal ketika dewasa, dan rentan terhadap penyakit. Apakah hal tersebut benar? Simak ulasannya di artikel ini.
Mengetahui Resiko Kesehatan Pada Bayi Prematur
Berbeda dengan bayi yang lahir secara normal, bayi prematur biasanya lebih rentan terhadap penyakit karena imun atau sistem kekebalannya belum terbentuk sempurna. Namun, apakah bayi prematur ketika dewasa rentan terhadap penyakit?
Ada beberapa bayi yang hingga dewasa membutuhkan penanganan khusus, tetapi ada juga ketika dewasa tidak lagi mengalami gangguan kesehatan. Untuk beberapa risiko kesehatan yang sering dialami oleh bayi prematur adalah berikut ini.
1. Gangguan Pernapasan
Biasanya bayi prematur seringkali mengalami gangguan pernapasan karena paru-paru pada bayi prematur belum berkembang secara sempurna. Kebanyakan bayi prematur mengalami kekurangan surfaktan sebagai zat yang penting untuk mengembangkan paru-paru.
Selain itu, bayi prematur juga berisiko mengalami displasia bronkopulmoner dan apnea terjadinya pernapasan terhenti sementara ketika dalam kondisi bayi tidur yang dapat mengakibatkan oksign dalam otak berkurang.
Baca Juga : Apa Saja Tips Ketika Menunggu Kelahiran?
2. Mengalami Gangguan Jantung
Bayi prematur rentan terhadap gangguan jantung dan tekanan darah rendah (hipotensi). Untuk risiko paten duktus arteriosus (PDA) terjadi ketika ada kebocoran antara pembulih darah besar (aorta) dan pembuluh dari jantung yang menuju ke paru-paru (arteri pulmonalis).
Apabila pembuluh darah terus mengalami kebocoran akan menyebabkan komplikasi yang dapat menyebabkan cacat jantung pada si kecil. Untuk gejalanya yang sering muncul adalah sesak napas dan denyut jantung tidak teratur.
3. Terganggunya Sistem Pencernaan
Untuk bayi yang prematur biasanya sistem pencernaannya belum berkembang dengan sempurna sehingga kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang berpotensi merusak sel-sel usus.
Salah satu gangguan pencernaan yang dialami oleh bayi prematur adalah necrotizing enterocolitis (NEC) terjadi karena sel pelapis dinding usus mengalami luka. Namun, untuk minimalisir NEC bayi prematur hanya akan diberikan ASI eksklusif.
4. Masalah Pendengaran
Bayi yang lahir prematur sering mengalami terjadinya penurunan kemampuan mendengar karena beberapa sebab seperti sakit kuning maupun akibat dari proses persalinannya terjadi dalam waktu cepat. Pendengaran bayi yang menurun juga akibat dari oksigen yang berkurang.
Pada beberapa studi mengatakan jika bayi prematur juga bisa mengalami permasalahan kesehatan mental yang cukup tinggi seperti gangguan kecemasan. Namun, dengan perawatan dan pemantauan yang cermat secara medis akan membantu bayi tumbuh normal ketika dewasa dan perlu diketahui jika tidak semua bayi prematur rentan penyakit.